Polisi Turunkan Tim Inafis Usut Kasus Keracunan Massal Mahasiswa Universitas Brawijaya

Polres Malang melakukan penyelidikan mengenai keracunan makanan yang menimpa ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya pas kesibukan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM).

Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan, tim indentifikasi dan kedokteran kepolisian Polres Malang telah diterjunkan manfaat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir.

“Tim Inafis dan dokter kepolisian Polres Malang dibantu Polsek Wagir telah turun ke TKP melakukan penanganan awal,” kata Taufik dilansir dari laman rutankendari.com

Dia menjelaskan kejadian tersebut bermula terhadap pas ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya mengeluhkan sejumlah tanda-tanda layaknya mual, muntah dan diare usai menyantap makanan satu hari di awalnya terhadap pas melakukan KKM.

Saat itu, lanjutnya, petugas beserta panitia melakukan bantuan pertama bersama mengevakuasi mahasiswa ke sebuah tempat yang berdekatan bersama wilayah kegiatan. Sejumlah mahasiswa dirujuk ke Puskesmas Wagir dan Rumah Sakit Universitas Brawijaya.

“Dugaan pas ratusan mahasiswa mengalami tanda-tanda keracunan makanan yang dikonsumsi, tetap dalam observasi tim kami,” ujarnya.

Ia beri tambahan pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti manfaat mengusut kasus tersebut. Petugas telah mengambil alih sampel makanan dan minuman berasal dari wilayah untuk dilakukan observasi atau uji laboratorium.

“Sudah diamankan, sampel sisa makanan dan minuman berasal dari TKP, juga sampel air yang digunakan untuk masak yang diambil alih berasal dari wilayah tempat pengolahan makanan,” katanya.

510 Mahasiswa Jadi Korban

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang melaporkan kurang lebih sebanyak 510 orang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya keracunan makanan pas melakukan kesibukan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dari 510 orang mahasiswa yang mengalami keracunan makanan tersebut, sebanyak delapan orang kudu meniti perawatan di Puskesmas Wagir. Dari delapan orang itu, sebanyak lima orang telah dipulangkan.

Berdasarkan keterangan para saksi, kejadian keracunan makanan tersebut berjalan terhadap Selasa (7/2) kira-kira pukul 00.30 WIB. Sebelumnya, para mahasiswa itu mendapatkan pembagian makan terhadap Senin (6/2) sore dan malam hari.

Waktu kejadian tersebut berjalan sangat cepat bersama selang pas terpendek tiga jam dan terpanjang sepanjang enam jam. Pada kurun pas tersebut, ada sebanyak 510 orang mahasiswa yang mengalami keracunan makanan.

Kegiatan KKM itu, diikuti oleh 1.279 mahasiswa baru tahun 2022 ini, meliputi lima proyek pengabdian masyarakat, yakni pembangunan infrastruktur penerangan jalan lazim (PJU) berbasis tenaga surya, dan normalisasi saluran irigasi.

Kemudian, sosialisasi proses pengolahan sampah dan pengajaran pengetahuan pengetahuan dan teknologi di sekolah dasar.